Setelah China Bangun Militer di Laut Cina Selatan, AS Tak Undang China di Pelatihan Militer Internasional

Amerika Serikat telah memutuskan untuk tidak mengundang Cina dalam latihan maritim internasional terbesar pada bulan Juni hingga Juli karena Beijing terus memprovokasi di Laut Cina Selatan.

“Menanggapi militerisasi China yang sedang berlangsung di Laut Cina Selatan, kami tidak mengundang Angkatan Laut Tiongkok (PLA) dari Pelatihan Lingkar Pasifik (RIMPAC),” kata juru bicara Kementerian Pertahanan AS Christopher Logan, Rabu (23/5).

Logan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang tindakan lain yang dapat dilakukan Pentagon untuk menanggapi sikap China di wilayah tersebut. Namun, ia menegaskan ada “bukti kuat” bahwa China mengerahkan rudal anti-kapal ke sistem rudal udara-ke-udara ke Kepulauan Spratly.

Kepulauan Spratly membangun Cina di perairan Laut Cina Selatan yang masih diperdebatkan oleh beberapa negara. Namun, Cina selalu bersikeras bahwa daerah itu adalah wilayah mereka.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi juga mengatakan bahwa, “Keputusan ini merupakan langkah yang sangat tidak konstruktif.”

Wang kemudian menjelaskan bahwa aktivitas Tiongkok di LCS adalah bentuk pertahanan. Dia juga menegaskan bahwa latihan itu “skala yang lebih kecil” daripada yang dilakukan AS di Hawaii dan Guam.

“Kami berharap AS dapat mengubah pola pikir negatif itu,” kata Wang setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

RIMPAC sendiri adalah latihan maritim internasional terbesar yang diadakan setiap dua tahun di Hawaii pada bulan Juni hingga Juli. Sebelumnya, Tiongkok selalu berpartisipasi dalam latihan ini.

Abraham Denmark, mantan Asisten Deputi Sekretaris Amerika Serikat untuk Asia Timur pada masa pemerintahan Barack Obama, mengatakan tindakan Pentagon kali ini sangat simbolis.

“Bagi saya, ini menunjukkan hubungan berubah menjadi persaingan yang sengit dan Pentagon melihat penurunan nilai kerjasama antar-militer dengan China,” katanya. (CNNIndonesia)