Selain melakukan promosi, ujarnya di Jakarta, Minggu, generasi muda dapat menjaga, merawat, dan melestarikan keindahan tanah air dengan penerapan konsep ekowisata yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
“Kita ketahui ekowisata memiliki prospek ke depan, di mana destinasi dan atraksi wisata akan mengarah kepada konsep Nature, Eco, Wellness, dan Adventure (NEWA),” kata Menparekraf saat mengikuti peluncuran program Bersama Generasi Kini (Berani) secara virtual, sebagaimana dikutip dalam keterangan pers.
Lebih lanjut, dia mengajak generasi muda untuk menginformasikan tentang Wonderful Indonesia melalui berbagai kanal komunikasi dengan tujuan menjadikan Indonesia dikenal sebagai pusat ekowisata dunia.
Generasi muda juga diminta harus memahami bahwa lingkungan yang terjaga akan menjadi aset terbaik bagi pariwisata Indonesia. Apalagi, ungkapnya, pandemi COVID-19 bakal mempercepat tujuan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sandiaga memaparkan bahwa pengembangan ekowisata memiliki rumus 3P, yakni mempertimbangkan planet (alam), people (manusia), dan prosperity (kesejahteraan) yang artinya setiap manusia perlu merawat keindahan alam dan budaya disamping nilai ekonomis yang akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kemenparekraf dikatakan sedang melakukan persiapan pemulihan secara maksimal dan menyeluruh atau 360 derajat, karena perlu memperbaiki berbagai aspek sehingga dapat menghadirkan pengalaman yang berkualitas dan berkelanjutan bagi wisatawan.
“Kita harapkan pasca pandemi nanti, keterlibatan wisatawan akan banyak berkegiatan di alam terbuka (outdoor), agar menumbuhkan kepedulian dan kesadaran akan kelestarian lingkungan saat berwisata,” tutur dia.