Peneliti: Polusi Udara Berkaitan dengan Risiko Penyakit Diabetes

0 70

Sebuah penelitian di Washington University School of Medicine di St. Louis menghubungkan polusi udara luar, bahkan pada tingkat yang dianggap aman, hingga peningkatan risiko diabetes secara global.

Para peneliti di universitas, bekerja sama dengan para ilmuwan di Pusat Epidemiologi Klinik Veteran, memeriksa hubungan antara materi partikulat dan risiko diabetes dengan menganalisis data pertama dari 1,7 juta veteran AS, yang tidak memiliki riwayat diabetes dan diikuti untuk median 8,5 tahun.

Para peneliti mengaitkan data pasien dengan sistem pemantauan udara berbasis darat dari Environmental Protection Agency (EPA) serta satelit-satelit antariksa yang dioperasikan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Mereka menggunakan beberapa model statistik dan menguji validitas terhadap kontrol seperti konsentrasi natrium udara ambient, dan fraktur ekstremitas bawah, serta risiko terkena diabetes. Latihan ini membantu para peneliti menyingkirkan asosiasi palsu.

Kemudian mereka meneliti semua penelitian yang berkaitan dengan diabetes dan polusi udara luar ruangan dan merancang model untuk mengevaluasi risiko diabetes di berbagai tingkat polusi.

Akhirnya, para peneliti menganalisis data dari studi Global Burden of Disease, yang dilakukan setiap tahun dengan kontribusi dari para peneliti di seluruh dunia.

“Penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan diabetes secara global,” kata Ziyad Al-Aly, penulis senior studi dan asisten profesor kedokteran di Washington University.

“Kami menemukan peningkatan risiko, bahkan pada tingkat rendah polusi udara yang saat ini dianggap aman oleh US EPA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bukti menunjukkan bahwa tingkat saat ini masih belum cukup aman dan perlu diperketat” tambah peneliti.

Di antara sampel veteran yang terpapar polusi pada tingkat antara 5 hingga 10 mikrogram per meter kubik udara, sekitar 21 persen menderita diabetes. Ketika paparan itu meningkat menjadi 11,9 hingga 13,6 mikrogram per meter kubik udara, sekitar 24 persen dari kelompok itu menderita diabetes.

Para peneliti juga menemukan bahwa keseluruhan risiko diabetes terkait polusi lebih condong ke negara-negara berpenghasilan rendah seperti India yang kekurangan sumber daya untuk sistem mitigasi lingkungan dan kebijakan udara bersih.

Diabetes mempengaruhi lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia dan 30 juta orang Amerika. Di Amerika Serikat, studi itu mengaitkan 150.000 kasus baru diabetes per tahun dengan polusi udara dan 350.000 tahun hidup sehat hilang setiap tahun.

Penemuan ini dipublikasikan pada 29 Juni di Lancet Planetary Health.

Leave A Reply

Your email address will not be published.