Gerdu Suroboyo Gelar Haul ke-9 Gus Dur dengan Talk Show Kebangsaan dan Senandung Budaya

0 115

Gerakan Gusdurian Suroboyo disingkat Gerdu Suroboyo merupakan satu dari 83 komunitas di Indonesia yang tergabung dalam jaringan Gusdurian berbasis di Surabaya. Gerdu Suroboyo dideklarasikan pada 17 Mei 2011 dengan 4 elemen utama yakni Gerdu Mahasiswa, Pemuda, Lansia dan Kampung.

Gerdu Suroboyo memiliki pelbagai aktivitas seperti pemberdayaan masyarakat, berjejaring dengan individu, komunitas dan organisasi masyarakat, berdialog dengan beragam golongan membahas isu-isu dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga terwujud keadilan dan kesejahteraan.

Pada 14-15 Januari kemarin, Gerdu Suroboyo menggelar haul ke-9 Gus Dur dengan talk show kebangsaan menghadirkan narasumber; KH. Imam Aziz ketua pengurus besar NU, Anita Wahid putri ketiga Gus Dur, Andi Irfan Sekjen Federasi Kontras dan moderator Hakim Jaili Direktur TV 9. Acara digelar di Taman Budaya Jatim Surabaya tepat pukul 7 malam. 

Sedangkan pada hari kedua menampilkan seni budaya lintas iman, stand up komedi, orasi kebangsaan dan testimoni sahabat Gus Dur, pembacaan Manifesto kebangsaan jaringan Gusdurian, doa untuk Gus Dur, doa untuk bangsa dan sebagainya.

Adi Acong ketua panitia mengatakan politik yang diusung Gus Dur bukanlah kekuasaan tapi kebangsaan. “Saya berharap acara ini dapat mengingat kembali perjuanggan Gus Dur untuk masyarakat dan bangsa. Serta meneruskan apa yang telah dilakukan Gus Dur,” pinta Adi Acong sembari mengucapkan terimakasih kepada Gusdurian yang telah memberi arahan serta dukungan banyak perkumpulan Tionghoa di Surabaya. 

Yuska Harimurti Koordinator Gerdu Suroboyo mengatakan haul Gus Dur dilaksanakan setiap tahun secara gotong royong bersama INTI Jatim, Budhayana Dharmawira Centre, Perkumpulan Hwie Tiuw Ka Surabaya, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, GKI Merisi Indah, GKJW Sukolilo, GKI Kutisari, PD Kasih, Keluarga Buddha Teravada Indonesia, Univ. Ciputra, UK Widya Mandala, PUTI Jatim dan Equality for All Children.

“Napak tilas yang pernah dilakukan Gus Dur dengan segala kearifan dan keberaniannya menjadi pelajaran bagi kita semua yang mencintai bangsa. Haul Gus Dur dilakukan serentak oleh semua lapisan masyarakat mulai Desember hingga Januari. Sedangkan gerakan Gusdurian menggandeng perkelompok melakukan pembelaan kepada orang yang tertindas,” ujar Yuska.

Anita Wahid dalam kesempatan itu menceritakan bagaimana Gus Dur menghadapi dan menyelesaikan konflik. Gus Dur membela orang-orang yang lemah bukan berarti disetujui tapi dibenarkan posisinya agar setara, kemudian dicari titik temunya ujar Anita Wahid. Anita juga menceritakan bagaimana Gus Dur menengahi konflik dalam rumah  tangga. 

“Bapak bilang ibumu telah merawat kalian padahal selama ini sering ditinggal Bapak. Konflik di dalam rumah sekejap langsung terhenti dan selesai,” ujar Anita yang juga menjelaskan pandangan berbangsa Gus Dur.

Gatot Seger Santoso pengurus INTI Jatim mengatakan dalam peringatan haul Gus Dur yang digelar setiap tahun bertujuan agar pemikiran Gus Dur tersebar kepada generasi muda dan meneruskannya. “Segala kekuasaan dan kepentingan politik tidak melupakan dasar kemanusiaan,” ujar Gatot yang berharap pesta demokrasi digelar bukanlah hidup matinya sebuah kelompok, karena setiap lima tahun selalu diadakan sebagai regenerasi. Rakyat terbiasa melaksanakan Pemilu kemudian terbentuk pemerintahan yang baru untuk rakyat pula, imbuh Gatot. (AV)


Leave A Reply

Your email address will not be published.