Pengaruh budaya Tionghoa di Nusantara sudah bisa dirasakan sejak abad ke-13. Masyarakat Tiongkok asli menikah dengan masyarakat lokal hingga tercipta keturunan Tionghoa yang disebut ‘Peranakan’. Selain pernikahan, banyak aspek di dalam budaya masyarakat juga mengalami akulturasi dengan budaya Tionghoa.
Apa saja pengaruh budaya Tionghoa yang ada di sekitar kita? Inilah 5 budaya Tionghoa-Indonesia yang sering dijumpai.
Batik Tionghoa
Batik Tionghoa adalah salah satu model batik yang dibuat oleh orang Tionghoa atau Peranakan yang memasukkan bentuk khas budaya Tionghoa, seperti naga, phoenix, kura-kura, dan juga dewa di dalam kepercayaan Kong Hu Chu.
Perkembangan Batik Tionghoa telah menyebar tidak hanya di bagian pesisir saja, namun hingga ke pedalaman. Area yang paling tepat untuk melihat Batik Tionghoa adalah Cirebon, Pekalongan, Lasem, Demak, dan Kudus.
Musik
Budaya lain yang mendapatkan pengaruh dari budaya Tionghoa adalah musik. Gambang Kromong, musik orkestra yang dimulai oleh Peranakan di abad ke-18.
Elemen Tionghoa dapat dilihat di beberapa alat musik, khususnya alat musik berdawai, seperti Tehyan, Kongahyan, dan Sukong yang berdampingan dengan alat musik lokal seperti Gambang, Kromong, Gendang, Krecek, dan Gong.
Kombinasi dari dua elemen ini juga dapat dilihat dari lagu, contohnya Jali-jali, Surilang, Lenggang-kenggung kangkung dan masih banyak lagu lainnya.
Bahasa (Kosakata)
Dalam pembicaraan sehari-hari, banyak kosakata bahasa Mandarin yang sudah menjadi ‘aset’ orang Betawi. Kata-kata itu seperti cepek (100), gopek (500), seceng (1000), kekong (kakek), Lu (kamu).
Kata-kata tersebut mirip dengan bahasa Betawi. Jika dilihat dari sejarah, hal ini terjadi karena orang Tionghoa dan Betawi memang sudah lama bersosialisasi, baik sebagai teman, rekan bisnis maupun atasan dan bawahan.
Pakaian
Pakaian juga mengalami akulturasi, khususnya bisa dilihat di pakaian Betawi. Pakaian Betawi terdiri dari celana batik, baju tikim putih, baju plekat dan ikat kepala batik. Baju tikim adalah pakaian yang berasal dari budaya Tionghoa. Selain itu, pakaian pernikahan Betawi juga mengalami pengaruh besar budaya Tionghoa.
Makanan
Kecap adalah salah satu pengaruh budaya Tionghoa dalam masakan Indonesia. Selain itu, nama bahan makanan seperti mi, bihun, tahu, tauge, tauco, ebi juga datang dari budaya Tionghoa.
Capcai adalah masakan dengan bahan berbagai jenis sayuran yang dimasak dengan bumbu yang kuat. Rasanya enak dan cocok untuk lidah masyarakat Indonesia. Capcai biasanya disajikan berdampingan dengan nasi goreng, masakan khas Indonesia.
(artikel diambil dari fact of Indonesia)