Sebanyak 36 situs arkeologi penting telah diubah menjadi taman umum yang dilindungi negara, dengan area seluas total 610.000 hektar per Agustus, menurut National Cultural Heritage Administration (NCHA).
67 situs arkeologi lainnya sedang ditinjau untuk bergabung dengan daftar tersebut, menurut laporan NCHA baru-baru ini.
Dengan diubah menjadi taman umum, situs arkeologi sekarang lebih baik dimasukkan ke dalam kehidupan komunitas lokal, menjadi landmark lokal dan menyediakan ruang rekreasi bagi masyarakat setempat, kata laporan itu.
Juga, 22 dari taman arkeologi telah meluncurkan program untuk anak-anak untuk membantu mereka meningkatkan kesadaran mereka tentang arkeologi dan perlindungan warisan budaya.
Menurut sebuah ulasan NCHA yang dilakukan antara tahun 2014 dan 2016, taman-taman tersebut dikunjungi sekitar 80 juta kali selama periode tersebut, dengan lebih dari separuh kunjungan tidak dikenai biaya.