Jakarta – Pergelaran China-ASEAN Expo ke-19, yang berlangsung pada 16 hingga 19 September di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, sukses menarik total 1.653 perusahaan untuk ikut serta dalam acara luring (offline) di gelaran tersebut.

Pada saat yang sama, pameran daring (online) dalam ajang tersebut berhasil menarik partisipasi lebih dari 2.000 perusahaan.

Selama pameran tersebut, lebih dari 80 aktivitas investasi dan promosi perdagangan serta 21 forum tingkat tinggi akan digelar secara online maupun offline untuk memperdalam kerja sama antara China dan ASEAN di bidang ekonomi, perdagangan, dan bidang-bidang lainnya, menurut konferensi pengarahan yang diselenggarakan di Nanning pada Kamis (15/9).

Pameran ini akan mengusung tema “Berbagi Peluang Baru RCEP, Membangun Area Perdagangan Bebas China-ASEAN Versi 3.0” (Sharing RCEP New Opportunities, Building a Version 3.0 China-ASEAN Free Trade Area).

Kepala Biro Pengembangan Perdagangan di Kementerian Perdagangan China Wu Zhengping menjelaskan kegiatan ini mengonsolidasikan berbagai platform dialog tingkat tinggi, menyempurnakan platform-platform kerja sama profesional, serta mendorong kerja sama multibidang guna memberikan kontribusi baru terhadap pembangunan komunitas China-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama

Sebagai Negara Kehormatan, Malaysia juga akan menawarkan serangkaian kegiatan.

“Perjanjian area perdagangan bebas ASEAN-China masih menjadi landasan hubungan perdagangan ASEAN-China dan terus memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu, penting bagi perjanjian ini untuk tetap menjadi relevan dan menguntungkan bisnis maupun komunitas regional,” papar Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam pidato via tautan video dalam pembukaan pameran tersebut.

Sejak China-ASEAN Expo edisi pertama digelar pada 2004, ajang ini secara aktif membangun platform bagi perusahaan-perusahaan ASEAN untuk masuk ke pasar China.

Trung Nguyen Legend, sebuah perusahaan kopi terkemuka asal Vietnam, memamerkan berbagai produknya di China-ASEAN Expo edisi pertama. Produk-produk tersebut disambut baik oleh konsumen China dan sejak saat itu berhasil menarik pembeli dari seluruh penjuru China. Dengan mengandalkan China-ASEAN Expo, produk kopi perusahaan tersebut telah diluncurkan di banyak platform e-commerce dan pasar swalayan fisik di seluruh wilayah China.

“China menjadi salah satu pasar luar negeri terpenting kami, dengan lebih dari 300 distributor. Bulan ini, kami akan membuka toko kopi unggulan pertama kami di Shanghai,” kata Direktur Penjualan Vietnam Trung Nguyen Legend Group Cabang Shanghai Li Wuqiang.

Dalam kesempatan ini, Asisten Menteri Perdagangan China Li Fei menambahkan China telah menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 13 tahun berturut-turut.

Data resmi menunjukkan bahwa selama delapan bulan pertama tahun ini, perdagangan antara China dan ASEAN naik 14 persen secara tahunan (year on year).