Jakarta – Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Abdur Rouf menilai NU di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siroj menjadi organisasi yang benar-benar hadir untuk masyarakat.

Kiai Said, kata Rouf, mampu merekonstruksi lembaga filantropi milik PBNU, yaitu NU Care-LAZISNU, yang sempat vakum sehingga hidup kembali dengan eksistensi dan program kemanusiaan yang digulirkan bagi masyarakat prasejahtera di berbagai pelosok Indonesia dan beberapa negara di dunia.

“Kelembagaan NU Care-LAZISNU cukup berkembang baik dalam kurun waktu 2010-2020,” kata Rouf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, penghimpunan zakat oleh NU terus mengalami kenaikan yang diikuti dengan penyaluran dana zakat yang cukup maksimal setiap tahunnya.

Tahun 2020, kata Rouf, lembaga filantropi yang dipimpinnya itu berhasil menghimpun zakat dan sedekah Rp781,7 miliar dan menyalurkan kepada yang berhak sebesar Rp732,1 miliar.

“Dana zakat dan sedekah telah disalurkan secara merata kepada penerima manfaat melalui program bantuan sosial, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi,” katanya.

Selain itu, PBNU juga mendistribusikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu melalui berbagai program dengan nilai miliaran rupiah setiap tahunnya.

PBNU, lanjut Rouf, menjadi sorotan warga dunia karena mampu membebaskan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Majalengka, Jawa Barat, bernama Eti dari hukuman mati Pemerintah Arab Saudi pada 11 Juli 2019.

Untuk membayar tebusan yang diminta majikan Eti, NU Care-LAZISNU menggalang donasi dan mampu mengumpulkan Rp12,5 miliar.

“Dari jumlah tebusan yang diminta majikan Eti, NU Care-LAZISNU mampu menyumbangkan 80 persen tebusan,” kata Rouf.

Menurut dia, semua gerakan NU-Care-LAZISNU ini berangkat dari kemampuan kepemimpinan Kiai Said Aqil Siroj dalam memberikan ruang seluas-luasnya, mengembangkan kreativitas, dan kapasitas program-programnya.

Kiai Said memberikan demokratisasi dan dukungan di dalam penguatan program-program LAZISNU, misalnya menjalin kemitraan dengan berbagai pihak seperti BPKH, Baznas, BUMN, dan swasta.

“Kemitraan itu tidak lepas dari peranan Ketua Umum PBNU Kiai Said yang mengharapkan NU Care-LAZISNU berkolaborasi dengan pihak mana pun untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia,” ujarnya.