Jakarta – Pergerakan perdagangan barang strategis di Ibu Kota berkategori wajar selama periode perayaan Tahun Baru Imlek 21-23 Januari 2023 karena diduga warga Jakarta banyak pulang ke kampung halaman atau berlibur di luar kota.

“Selama perayaan Imlek, belum ditemukan indikator strategis yang bergerak secara signifikan,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ratu menjelaskan bahwa dalam periode Imlek 2023, dari segi perdagangan, pasokan barang, harga dan permintaan bahan pokok terpantau wajar.

“Dari sisi pelaku industri dan UMKM juga belum terinfo kenaikan omset yang signifikan,” ucapnya.

Ratu menduga hal ini karena terkait dengan periode perayaan Imlek 2023 yang juga merupakan libur panjang akhir pekan sehingga masyarakat banyak pulang ke kampung halaman ataupun berlibur di luar Kota Jakarta.

Hal itu, kata Ratu, terlihat dalam data dari PT Jasa Marga yang menyebutkan bahwa terdapat peningkatan arus kendaraan keluar dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) meningkat sekitar 20 persen dari arus normal.

“Itu belum termasuk yang melalui udara dan kereta api. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas perekonomian terjadi di luar Jakarta,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja juga menyebut bahwa selama libur panjang Tahun Baru Imlek 2023 sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta tidak mengalami lonjakan signifikan.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh banyak masyarakat di Jakarta yang lebih memilih dan memanfaatkan libur panjang untuk bepergian ke luar kota.

Mendekati normal
“Khusus untuk pusat perbelanjaan di DKI Jakarta relatif tidak mengalami lonjakan yang signifikan karena pengaruh ‘long weekend’ dan masyarakat Jakarta banyak yang lebih memilih memanfaatkan hari libur cuti bersama untuk bepergian keluar kota,” ungkap Alphonzus Widjaja.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa secara umum tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama Imlek 2023 ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2022.

Menurutnya, tingkat kunjungan masyarakat ke mal selama Tahun Baru Imlek ini mendekati normal atau sebelum pandemi kira-kira hampir menyentuh 100 persen.

“Rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama Imlek tahun ini relatif telah kembali mendekati normal atau 100 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi,” ujarnya.