Pengangguran dan kesejahteraan para veteran berada di bawah sorotan baru-baru ini setelah 12 badan pemerintah, termasuk Kementerian Urusan Veteran, bersama-sama mengeluarkan dokumen pada awal Agustus untuk menerapkan perawatan yang lebih baik bagi para pensiunan tentara.
Banyak veteran yang mengabdikan diri pada militer dan pertahanan China menghadapi banyak kesulitan ketika kembali ke kehidupan sipil, karena masyarakat banyak berubah selama masa tugas mereka, Song Zhongping, seorang ahli militer, mengatakan kepada Global Times pada hari Rabu.
Menanggapi masalah ini, pihak berwenang menuntut sistem pendidikan dan pelatihan yang beragam bagi tentara yang telah didemobilisasi untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka untuk membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan sipil, Kantor Berita Xinhua melaporkan pada awal Agustus.
Penting bahwa pihak berwenang juga menyediakan kesempatan kerja yang menghubungkan veteran dengan perusahaan, karena tentara pensiunan tidak memiliki sumber daya sosial yang cukup untuk dengan mudah menemukan pekerjaan yang kompatibel meskipun mereka memenuhi syarat, kata Song.
Pihak berwenang menuntut perusahaan dan organisasi sosial memberi para veteran prioritas dalam pekerjaan dan menawarkan persyaratan rekrutmen yang lebih longgar. Pemerintah akan menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi para pensiunan tentara untuk memulai bisnis mereka sendiri, dengan insentif keuangan dan pajak, menurut Xinhua.
Perlindungan hukum juga sangat diperlukan untuk perawatan yang tepat bagi para veteran. Kesetaraan tunjangan harus dijamin untuk semua pensiunan prajurit terlepas dari kapan mereka meninggalkan tentara, kata Song.
Dia menjelaskan bahwa hanya di bawah mekanisme jangka panjang yang dijaga oleh undang-undang akan mendemobilisasi tentara agar dibebaskan dari kekhawatiran tentang kehidupan setelah pensiun.