Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyampaikan optimismenya bahwa nilai perdagangan Indonesia dan Brasil yang saat ini hanya 6 miliar dolar AS bisa naik hingga tiga kali lipat atau 18 miliar dolar AS dalam rentang waktu 10 tahun ke depan.
“Kami optimistis angka itu bisa naik dua hingga tiga kali lipat dalam lima sampai 10 tahun ke depan,” kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Senin.
Anindya menyatakan optimisme lonjakan nilai dagang tersebut karena pihaknya melakukan penguatan hubungan kerja sama ekonomi dengan ApexBrasil.
Kerja sama yang sudah dikukuhkan dalam nota kesepahaman (MoU) itu bertujuan untuk meningkatkan promosi, akselerasi investasi, dan perdagangan kedua negara, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, inklusifitas, serta inovasi.
Lebih lanjut, dia juga menilai Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan visi sebagai negara berkembang yang berpotensi menjadi kekuatan baru dalam transisi energi dan penanganan perubahan iklim.
Brasil lanjut Anindya pula, telah lama menjadi pelopor energi terbarukan berbasis biofuel, terutama etanol yang dikembangkan sejak 25-30 tahun lalu.
“Jadi intinya bagaimana dunia usaha bisa terus menjamin bahwa kelangsungan dari usaha itu baik sehingga Indonesia bisa mencapai pertumbuhan 5,5 persen dan perlahan naik lagi,” katanya.
Disampaikan dia, Indonesia dan Brasil kini menjajaki Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan blok Mercosur, kawasan perdagangan Amerika Latin yang mirip dengan ASEAN.
Blok Mecosure meliputi negara-negara yaitu Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, serta Bolivia.
“Kita mencari alternatif perjanjian ekonomi seperti CEPA, tapi dengan Mercosur, semacam ASEAN-nya Amerika Latin, di mana Brasil adalah yang terbesar,” ucapnya lagi. (Ant)
 
  
 