Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK BW) Kediri menggelar kegiatan Lokakarya Wawasan Kebangsaan Angkatan II bagi mahasiswa perguruan tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII pada Selasa (28/8). Menghadirkan pembicara diantaranya; Suprapto Kepala LLDikti Wilayah VII, Teguh Soedarto Rektor UPN Veteran Jatim Surabaya, Pawit Syarwani dari Forum Pencegahan Bahaya Radikalisme dan Terorisme Jatim, Moch. Satriyono dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jatim dan moderator Petrus Subekti.
Lokakarya diikuti 142 mahasiswa perwakilan dari 81 perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah VII meliputi; Kediri, Malang, Blitar, Jombang, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Magetan, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.
Lokakaraya diharapkan membuka wawasan para mahasiswa dan mempertinggi rasa kecintaan terhadap NKRI, tutur Anik Nuryani selaku ketua pelaksana acara.
Suprapto dalam kesempatan itu, meminta para mahasiswa tidak hanya memahami materi yang diberikan tapi menularkan kepada banyak orang layaknya virus terbaik. Suprapto memuji pelaksanaan lokakarya yang diselenggarakan di IIK BW dan mengharapkan kampus tersebut suatu saat bisa membuka di luar negeri, karena berkualitas bagus.
“Kampus IIK BW memiliki luas 2,5 hektar bergerak di bidang kesehatan yang banyak manfaatnya untuk masyarakat. Kegiatan lokakarya diadakan di sini sehingga mahasiswa di Jatim bisa hadir,” ujar Suprapto yang mengucapkan terimakasih kepada jajaran pengurus Yayasan Bhakti Wiyata.
Memasuki materi lokakarya wawasan kebangsaan, selaku pembicara Teguh Soedarto mengajak para mahasiswa berkarya berkreasi dengan menunjukkan produk unggulan buatan sendiri. Ia menyontohkan film kartun buatan mahasiswa Yogyakarta yang diminati pasaran luar negeri, bahkan film buatan anak bangsa pun di ekspor ke sejumlah negara besar.
Pembicara selanjutnya, Pawit Syarwani mengharapkan mahasiswa selalu mewaspadai adanya kelompok yang ingin menggantikan ideologi bangsa dan menyebarkan paham radikal. “Jangan sampai paham radikal masuk kampus di Jatim,” pinta Pawit Syarwani.
Pembicara dari BNN Jatim, Moch Satriyono menjelaskan bisnis narkoba yang sangat menggiurkan dan perlu diwaspadai karena jaringannya bersifat internasional. Moch Satriyono lantas membeberkan banyak kasus yang telah ditangani BNN Jatim selama 2017 hingga saat ini.
Sementara itu Rektor IIK BW Muhammad Zainuddin mengatakan lokakarya sebagai program pemerintah agar generasi muda terdidik mempunyai peran mengembanggkan wawasan kebangsaan. “Mereka harus memiliki jati diri sebagai orang Indonesia apalagi hidup di era dunia maya, makanya digelar lokakarya,” ujar Rektor IIK BW.
Saat ini, tutur Muhammad Zainuddin, di kampus IIK BW tercatat 3000 mahasiswa dan 500 siswa SMK yang menempuh pendidikan. IIK BW memiliki jurusan Chinese Traditional Medicine satu satunya di tanah air dan bekerjasama dengan Yunnan University of Chinese Traditional Medicine. Gedung besar dan luas yang dimiliki IIK mampu menampung 6000 mahasiswa ujar M. Zainuddin, serta dilengkapi sarana rumah sakit untuk menunjang pendidikan para mahasiswa berbagai jurusan. (AV)