Jakarta – Kementerian Perhubungan menegaskan posisi Indonesia sebagai negara maritim yang berkomitmen kuat dalam mendorong tata kelola maritim global yang lebih aman, inklusif dan berkelanjutan.
“Indonesia siap sepenuhnya untuk memperkuat peran IMO (International Maritime Organization), serta memajukan sektor maritim global yang aman, berkelanjutan, inklusif, dan tangguh melalui komitmen yang teguh, kolaborasi yang efektif, dan aksi nyata,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin.
Ia menegaskan hal itu dalam Diplomatic Lunch with Foreign Embassies bersama delapan perwakilan negara sahabat yakni Amerika Serikat, Aljazair, Italia, Kuwait, Serbia, Swiss, Yaman, Zimbabwe yang diselenggarakan di Jakarta.
Dudy mengatakan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan anggota aktif IMO sejak 1973, Indonesia terus menunjukkan peran penting dalam memajukan tata kelola maritim dunia. IMO adalah lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengkoordinasikan bidang maritim dan pelaksanaannya.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia siap untuk terus mendukung penguatan keselamatan dan keamanan maritim, memperkuat perlindungan lingkungan laut, serta menjaga kompetensi dan hak-hak fundamental pelaut, termasuk mendorong kesetaraan gender dan peningkatan inklusivitas di seluruh sektor maritim.
Dudy menyebut pertemuan itu menjadi ruang strategis untuk mempererat kemitraan dan kolaborasi internasional di sektor maritim.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran serta dialog konstruktif yang terjalin dengan para duta besar dan perwakilan negara.
Menurut dia, kerja sama internasional merupakan kunci menghadapi tantangan sektor maritim yang terus berkembang.
“Pertemuan hari ini dengan jelas menegaskan kembali komitmen bersama kita untuk memajukan sektor maritim yang lebih aman, lebih terjamin, dan berkelanjutan,” ujar Dudy.
Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menyampaikan harapan untuk memperoleh dukungan dari negara-negara sahabat atas pencalonan kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C untuk periode 2026–2027, yang pemilihannya akan dilaksanakan pada Sidang Majelis IMO ke-34 di London.
“Kami berharap dapat terus menerima dukungan berharga bagi pencalonan Indonesia. Kami siap berkontribusi aktif, konstruktif, dan berorientasi ke depan dalam menghadapi tantangan global di sektor maritim,” katanya.
Dudy mengajak untuk terus memperkuat kolaborasi internasional di bidang kemaritiman.
“Mari kita terus melangkah bersama menuju masa depan maritim yang lebih berkelanjutan, lebih inklusif, dan lebih berkeadilan bagi semua,” ujar dia.