Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta adalah salah satu tujuan dari peserta Asian Games yang berpartisipasi untuk berburu makanan. Salah satu lokasi yang paling banyak dikunjungi adalah toko Juwarno ‘Bakso Wonogiri’ (29) di Jalan Sunter Jaya I, Jakarta Utara.
Toko bakso Juwarno tidak mewah, tetapi ini adalah ciri sederhana dari masyarakat Indonesia. Namun, terkait dengan rasa ‘Jagonya’, bukti bahwa peserta Asian Games dari China dan Malaysia rela mengantre untuk memakan bakso mereka.
Kepada wartawan AKURAT. CO, Juwarno mengakui bahwa Asian Games membawa rezeki baginya. Karena toko ini ramai, bahkan keuntungan meningkat 20-30 persen.
“Tidak buruk, dengan Asian Games, keuntungan kami akan meningkat sekitar 20-30% per hari,” katanya saat melayani pembeli, Jakarta, Minggu (26/8).
Pengakuan Juwarno, sekitar pukul 07.00 hingga 22.00 WIB para atlet mulai berdatangan ke tokonya. Mereka tidak sendirian, terkadang membawa game resmi Asian Games Indonesia untuk ditemani.
“Biasanya mereka (atlet) sudah mengundang orang Indonesia untuk membeli,” jelasnya.
Juwarno yang tidak menguasai bahasa Inggris bingung ketika salah satu peserta Asian Games membeli tanpa didampingi oleh tim Asian Games Indonesia. Akibatnya, seperti berbicara dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran, Juwarno berbicara menggunakan bahasa isyarat.
“Saya tidak mengerti bahasa Inggris dengan baik, cukup beri pesan pada hp, jadi dia (atlet) memilih dirinya sendiri,” katanya.
“Sebagian besar dari mereka berasal dari China dan Malaysia, tetapi ada juga orang-orang Kaukasia yang datang, saya tidak tahu negara mana,” katanya.
Sebagai informasi, bakso Wonogiri mulai buka pada pukul 12.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Menu yang ditawarkan bukan hanya bakso, warung yang disajikan sate, tongseng, rica-rica, kari, nasi goreng dan berbagai jenis minuman.
Soal harga, ditetapkan paling rendah Rp. 2.000 untuk es teh segar dan yang paling mahal adalah Rp. 35.000 untuk sate kambing dan daging sapi.