Erma Apriyanti Belum Ditemukan

0 249

Hati orangtua manakah yang tidak merasa sedih dan khawatir, saat kehilangan anaknya yang sudah hampir sebulan, namun belum ada kabar beritanya. Meski hati menyimpan kesedihan, namun dirinya tidak menunjukkan kesedihan kepada orang lain. Wajah tersenyum namun hati penuh tangisan. Seperti itulah yang dirasakan oleh Dewinta Iriani (Usia 68 tahun) warga Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat, saat dihubungi koran Harian InHua, Senin, 26 Maret 2018.

“Anakku, dimanakah engkau berada ? pulanglah nak, ibu sangat merindukanmu. Kau tahu, harapan dan kebahagiaan ibu bukanlah apa-apa, melainkan hanya ingin melihat kepulanganmu,” demikian ungkapan pilu disampaikan oleh Dewita Iriani (usia 68 tahun), yang telah kehilangan anak perempuannya Erma Apriyanti alias Susema, sejak tanggal 27 Februari 2018, dan hingga kini belum juga diketahui dimana keberadaannya.

Rumah kediaman Erma Apriyanti alias Susema, Jalan. Muhammad Sohor, Gang. Jembatan 16, Rt 004, Rw 011, Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat

Menyedihkan memang, saat orangtua lain bisa bercengkerama atau melihat keceriaan anaknya,  namun yang dialami Dewita Iriani hanya termenung dalam kesedihan berkepanjangan.

Erma Apriyanti alias Susema adalah anak bungsu dari empat bersaudara, warga Jalan. Muhammad Sohor, Gang. Jembatan 16, Rt 004, Rw 011, Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat.

Erma Apriyanti alias Susema

“Rasanya, saya sulit menjalani keseharian dengan baik. Itu karena, hingga saat ini anak saya Erma Apriyanti belum pulang. Terasa sekali ada yang kurang. Rasanya ingin sekali berada di sampingnya, tetapi tidak bisa,” ungkap Dewita Iriani sembari memperlihatkan foto anaknya Erma Apriyanti.

Seperti yang telah beberapa kali dipublikansikan di koran Pontianak Post, tentang Erma Apriyanti alias Susema yang menghilang tanpa jejak sejak tiga Minggu lalu.

Atas kejadian kehilangan tersebut, keluarga Erma Apriyanti sudah berupaya terus mencari dan melacak keberadaan anaknya. Tetapi, pencarian yang dilakukan hingga kini belum menemukan titik terang. Terakhir kali Erma Apriyanti meninggalkan rumah pada tanggal 27 Februari 2018, dan pamit kepada ibunya untuk pergi bekerja di salah satu kantin, pantai Sinam, Pemangkat. Saat berangkat ke tempat kerjanya, Erma Apriyanti menggunakan sepeda motor Yamaha warna merah.  Sejak itu, Dewita Iriani tidak pernah lagi melihat anaknya Erma Apriyanti.

“Setahu saya, selama ini anakku Susema tidak pernah ada masalah, dia juga tidak pernah cekcok dengan saudaranya, juga tidak pernah meminta sesuatu. Saya sangat sedih dan bingung karena Susema hilang tiba-tiba saja tanpa ada kabar berita,” kata Dewita Iriani yang tidak bisa lagi menahan tangisnya ketika menatap foto anaknya.

Ia bersama anggota keluarga dan para tetangga, yang dibantu Kepala Desa Pemangkat Kota, sudah mendatangi rumah teman-teman dan kerabat keluarga, untuk menanyakan keberadaan Erma Apriyanti, bahkan pernah menggunakan jasa paranormal, namun tidak satu pun yang menbetahui keberadaan Erma Apriyanti.

Selain itu, sejumlah nomor kontak dan foto Erma Apriyanti sudah disebar pihak keluarga ke kantor Polsek Pemangkat dan berbagai sudut wilayah demi menemukan Erma Apriyanti. Namun hingga kini, Erma Apriyanti kelahiran Pemangkat 21 April 1989 ini, tidak ada kabar berita.

Kasful Anwar, Kepala Desa Pemangkat Kota, dikonfirmasi koran Harian InHua membenarkan kejadian salah seorang warganya, Erma Apriyanti yang sudah menghilang, lebih dari tiga Minggu.

“Saya bersama pihak keluarga Erma Apriyanti, suda­h mencari dengan mendatangi rumah teman dan kerabatnya. Namun, m­ereka menjawab tidak me­ngetahui atau tak melihat­ Erma Apriyanti,” kata Kasful Anwar.

Adapun upaya yang telah dilakukan untuk mencari Erma Apriyanti adalah menelusuri satu Desa ke Desa lain, bahkan melakukan upaya pencarian ke dalam hutan, sungai, dan turun naik bukit.

“Kita bersama masyarakat berupaya melakukan pencarian dimana-mana, baik pada siang hari maupun malam hari, dengan menyebar ke berbagai penjuru tempat­, seperti ke Jelutung, Sei Lakum, dan Desa Sebatuan Sebangkau, namun be­lum ada tanda-tanda keberada­an Erma Apriyanti,” terangnya.

“Kita bersama pihak keluarga, sangat berharap Erma Apriyanti atau yang akrab disapa Susema bisa ditemukan. Pasalnya sudah tiga Minggu lebih, belum juga mendapatkan keterangan dan kejelasan dimana keberadaannya,” ungkapnya.

Sebagai kepala Desa, dirinya menjadi tempat bertanya pihak keluarga, terkait kabar hilangnya Susema.

“Pihak keluarga, selalu berkomunikasi dengan kami, dan masyarakat yang secara sukarelawan mencari hilangnya Erma Apriyanti,” katanya.

Proses pencarian, sebutnya, masih terus dilakukan. Meski sampai saat ini, belum ada tanda-tanda yang bisa menunjukkan keberadaan Susema.

“Kami berharap, seandainya masyarakat ada yang mengetahui atau pernah melihat dimana keberadaan Erma Apriyanti atau Susema, mohon menghubungi pihak kepolisian terdekat, ataupun menghubungi pihak keluarga, melalui nomor telepon pihak keluarga Erma Apriyanti 085393080843, atas nama Mira atau bisa juga menghubungi nomor kontak person, 08125790787,” kata Kasful Anwar.

Leave A Reply

Your email address will not be published.